Sabtu, 04 Februari 2017

POLDA JAWA BARAT MEMBERIKAN JAMINAN KEAMANAN DI DALAM MERAYAKAN HARI NATAL





Bandung, Jumat 23 Desember 2016. Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Anton charliyan memberikan pernyataan bahwa “polisi menjamin keamanan perayaan natal bagi yang ingin merayakan Natal silahkan merayakan dengan tenang aman dan damai kami selaku polisi Indonesia menjamin keamanan dan kenyamanan didalam melakukan ibadah Natal”. 


Kapolda Jawa Barat ini juga mengatakan polisi juga melarang aksi “swiping” Apabila “ada yang swiping akan berhadapan langsung dengan saya TNI dan Polri. Karena  swiping adalah tindakan polisional tidak ada yang bisa melakukan tindakan polisional kecuali polisi sesuai dengan tugasnya” tegas Polda Jawa Barat tersebut. 

Meskipun demikian dia juga meminta “umat Kristiani beribadah di tempat yang berizin, bagaimanapun juga bagi umat Nasrani juga saya himbau beribadahlah di tempat beribadah. Jangan  di tempat yang tidak berizin. Ini  juga akan mengundang kericuhan jadi beribadahlah pada tempat yang sudah memiliki izin” kata Kapolda Jawa Barat. 

Kapolrestabes  Bandung komisaris besar Hendro Pandowo mengatakan kepolisian harus berkonsentrasi untuk lebih melakukan pengamanan di 156 gereja di kota Bandung. Pengamanan  akan bekerja sama dengan para petugas pengamanan internal masing-masing gereja. Anggota  yang akan mengamankan 156 gereja itu 526 orang, kata Kapolres Bandung tersebut pada Jumat 23 Desember 2016. 

Hendro mengatakan “kepolisian akan melakukan pengamanan dan sterilisasi gereja sebelum digunakan beribadah Natal, pengamanan dan sterilisasi akan dimulai sejak besok hingga maksimal 2 jam sebelum gereja dipergunakan beribadah paling tidak H- 2 harus sudah steril dengan perlengkapan yang kita miliki maupun secara manual. Menghindarkan  dari benda-benda yang membahayakan di gereja termasuk bahan peledak bom dan bahan berbahaya lainnya. 

Menurut Hendro polisi juga mengerahkan petugas bersenjata selain untuk mengamankan gereja juga untuk menjaga petugas kepolisian yang berjaga. “tentu kita harus menggunakan secara profesional, proposional dan terukur. Dan  tetap  harus menghormati, dengan tidak melanggar HAM(Hak Asasi Manusia)” kata dia. 

Hendro mengatakan “beragam potensi kerawanan yang diwaspadai tentunya. Potensi  kerawanan di setiap kegiatan yang menghadirkan masa banyak seperti kemacetan, potensi tindak pidana copet, jambret, kemudian potensi teror, unjuk rasa dan lain sebagainya. Itu yang kita semua antisipasi” imbuh Hendro. 

Sebelumnya  Kepala Bidang humas Polda Jawa Barat komisaris besar Yusri Yunus mengatakan “pengamanan pada Liburan Natal dan tahun baru ini melibatkan 25 ribu personil. Yang  terdiri dari petugas gabungan polisi TNI hingga pemerintah daerah. Polisi  mengerahkan 15 ribu personil gabungan dari Polda dan Polres se-jawa Barat” kata dia di sela apel pengamanan Natal Di Bandung Kamis 22 Desember 2016. 

Yusri mengatakan “ancaman teroris salah satu dari beberapa hal yang harus kita antisipasi yang menjadi ancaman untuk diwaspadai dengan pengamanan ditunjukkan pada tempat ibadah saat hari raya Natal. Kita  amankan 683 gereja di seluruh Jawa Barat. 218 tempat lainnya yang akan digunakan sebagai tempat ibadah. 453 lokasi tempat wisata kita amankan semuanya pada hari menjelang perayaan natal. Misalnya  polisi akan membuat penjagaan dan sterilisasi dengan mengerahkan petugas penjinak bom pada sejumlah tempat ibadah dan tempat keramaian H - 1 akan disterilisasi gereja yang ada. Dan  tempat peribadatan lainnya serta tempat-tempat yang dianggap perkirakan inteljen masing-masing Polres dianggap rawan akan disterilisasi juga oleh penjinak bom dari Brimob Polda Jawa Barat” kata Yusri.

Berita ini di posting oleh Makanan Sehat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar